SEKOLAH KU SDIT

SDIT IQRA 2
.

Wednesday, May 23, 2012

Kilasan Tusiah

Jantung Seorang Muadzzin Mengumandangkan Adzan Setelah Ia Meninggal

Dokter Jasim al haditsy, seorang penasehat kesehatan jantung di rumah sakit bersenjata di Riyadh mengisahkan:
"salah seorang rekanku bercerita kepadaku, suatu malam saat dia bertugas,ada seorang pasien yang meninggal dunia, lantas ia memastikan kematian pasien tersebut dengan meletakan stetoskop di dada pasien tersebut hingga mendengar suara adzan,'Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah....."
 
Ia berkata,''saya mendengar adzan subuh, jam berapa sekarang???".
Perawat berkata,"jam satu malam,dok"
 
Saya tahu bahwa saat ini belum saatnya shalat subuh. Kemudian saya meletakan kembali stetoskop diatas pasien tersebut dan kembali mendengarkan azan tersebut hingga selesai.
 

Lalu keesokan harinya, saya bertanya kepada keluarganya tentang kehidupannya. Keluarga pasien tersebut menjelaskan,"Ia (pasien yg meninggal) bekerja sebagai muadzzin di sebuah masjid. Ia biasanya datang 15 menit sebelum waktu shalat datang."
 
Subhnallah...inilah bukti kebesaran Allah. :)
 
PENGINGAT:
  • Dari Ibnu ‘Umar -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
    مَنْ أَذَّنَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً وَلِكُلِّ إِقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً
    “Barangsiapa mengumandangkan adzan selama dua belas tahun, maka wajib baginya surga, Dan dengan adzannya, dalam setiap harinya akan dituliskan enam puluh kebaikan, dan tiga puluh kebaikan untuk setiap iqamah yang ia lakukan.” (HR. Ibnu Majah no. 723 dan dinyatakan shahih oleh Albani dalam Silsilah Hadits Shahih no. 42 dan Shahih Ibnu Majah: 1/226)
  • Dari Muawiah bin Abi Sufyan -radhiallahu anhu- Beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda:
    الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
    “Orang-orang yang adzan (muadzzin) adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 387)
    Yakni tatkala manusia sudah berdesak-desakan dan ketika keringat-keringat manusia sudah membanjiri mereka, bahkan ada yang keringatnya setinggi mulutnya. Maka muadzzin selamat dari semua itu karena lehernya yang panjang. (Syarh Muslim: 4/333 karya An-Nawawi)
  • Abu Said Al-Khudri -radhiallahu anhu- pernah berkata kepada Abdullah bin Abdirrahman bin Abi Sha’sha’ah Al-Anshari:
    إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
    “Saya perhatikan kamu sangat menyukai kambing dan kampung. Karenanya jika kamu sedang bersama kambingmu atau sedang berada di kampungmu lalu kamu mengumandangkan adzan untuk melaksanakan shalat, maka tinggikanlah suaramu ketika adzan. Karena sesungguhnya tidaklah suara muadzzin itu didengarkan oleh jin, manusia, dan yang lainnya melainkan semuanya akan menjadi saksi baginya pada hari kiamat. Kemudian Abu Said berkata, “Saya mendengarkan (hadits) ini dari Rasulullah shalallahu alaihi wa alihi wasallam.” (HR. Al-Bukhari no. 87)
  • Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
    لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
    “Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (adzan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 437)
     
    Semoga kita senantiasa selalu dalam ridho Allah swt.
    Mari berlomba2 dalam kebaikan. :)
    -Allahu'alam bi showab. Alhaqqu mirrobik.-
     
    http://10109700.blog.unikom.ac.id/jantung-seorang.492

 

No comments:

Post a Comment